Kamis, 26 April 2012

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH


RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS-1)
(RENCANA JANGKA MENENGAH EMPAT TAHUN)
TAHUN 2008/2009 s.d TAHUN 2011/2012
SMP NEGERI 2 ROGOJAMPI


I.            ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
A.   ANALISIS PERKEMBANGAN EKONOMI
Krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia akhir-akhir ini jelas-jelas sangat berpengaruh di seluruh lini pemerintahan, termasuk di bidang pendidikan. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya kebijakan pemerintah dengan penyesuaian BBM dan TDL (Tarif dasar Listrik), kedua hal ini mengakibatkan jumlah keluarga miskin di Indonesia meningkat. Keadaan ini yang mendorong meningkatnya angka putus sekolah karena ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Padahal dalam pergulatan ekonomi global dunia sangat dibutuhkan SDM-SDM yang tangguh dan pintar untuk dapat menjawab dan bersaing dalam memajukan ekonomi bangsa, sehingga tidak terjadi bangsa yang secara administrasi telah merdeka, tetapi kenyataanya terjajah secara ekonomi, artinya kebijakan-kebijakan pemerintah dikendalikan oleh negara-negara yang punya ekonomi lebih kuat. Sedangkan pabrik pembuat SDM-SDM yang tangguh ini adalah pendidikan, oleh karena itu sudah saatnya dunia pendidikan lebih proaktif dalam melihat potensi-potensi siswa yang berkualitas tetapi tidak cukup dana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan bagi yang memiliki dana cukup, maka mereka ini dibina dengan lebih maksimal sehingga didapatkan generasi muda yang berkualitas.

B.   ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial masyarakat Indonesia sudah dalam taraf waspada, hal ini terasa jelas dengan sudah mulai terkikisnya nilai-nila dan norma-norma adat ketimuran, sebagai contoh adat kesopanan-santunan, gotong royong, keramah-tamahan, dll. kita harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa saat-saat ini kita cenderung kebarat-baratan dalam segala hal. Terkesan asal sudah kebarat-baratan maka kita telah modern, lebih-lebih generasi muda kita yang terlihat hanya mengadopsi hal-hal negatif dari barat, hal-hal pistif seperti etos kerja, ketekunan, kedisiplinan, rasa percaya diri yang tinggi tidak mereka ambil, bahkan kita cenderung berperilaku primitif, merasa bangga dan diri hebat ketika kita mampu melanggar aturan atau tidak mematuhi sesuatu yang seharusnya kita patuhi. Perkelahian antar siswa, tidak ada rasa hormat siswa kepada guru, sering melanggar aturan, anarkis ketika keinginannya terhalangi, itu adalah contoh-contoh perilaku sosial yang sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu dunia pendidikan, terutama sistem pendidikan harus mulai diteliti ulang, bukan hanya output kepintaran otak yang dipentingkan tetapi juga kepribadian dan perilaku sosial ketimuran yang menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia, juga perlu mendapat perhatian dan proporsi yang seimbang.

C.   ANALISIS PERKEMBANGAN BUDAYA
Transformasi budaya dalam era globalisasi sungguh sangat cepat, dan sulit dibendung apalagi jika sudah berkaitan dengan dunia anak muda. Ejekan ketinggalan jaman, “katrok” , wong ndeso, dll. Merupakan dorongan bagi mereka untuk mengenakan budaya-budaya modern. Sebenarnya jika dilihat secara sepintas dalam kaca-mata kemajuan hal ini tidak rugi juga tidak untung, namun jika ditelusuri lebih jauh hal ini berdampak negatif terhadap ciri khas bangsa Indonesia yang terkenal sebagai masyarakat beradab dan berbudaya sebagaimana yang dimanatkan dalam Pancasila. Ciri khas bangsa Indonesia yang semacam itu merupakan suatu kebanggaan yang akan mendorong bangsa ini untuk lebih percaya diri dalam memasuki dunia global, karena memiliki satu point yaitu unggul dalam budaya, dan ini akan mendorong untuk unggul pula dibidang yang lain.
Oleh karena itu dalam dunia pendidikan perlu diadakan penanaman kembali yang bagaimanakah budaya bangsa Indonesia itu kepada generasi muda, yang saat-saat ini telah mulai hilang jati diri budaya bangsanya dalam dirinya.



D.   ANALISIS PERKEMBANGAN DEMOGRAFI
Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang merupakan kendala semua bidang pembangunan, tidak terkecuali bidang pendidikan. Secara demografi, penduduk merupakan subyek sekaligus obyek pembangunan. Demikian penting pemetaan persebaran penduduk agar layanan pendidikan yang baik dapat terjangkau dengan mudah. Selain itu beragamnya mata pencaharian penduduk Indonesia sungguh satu hal yang patut untuk diperhatikan oleh dunia pendidikan dalam rangka membuat link and match dengan dunia kerja.

E.    ANALISIS PERKEMBANGAN GEOGRAFI
Kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara dengan banyak pulau, luas, dan bergunung serta berhutan, merupakan kendala utama dalam penyebaran dan pemerataan kebijakan-kebijakan dari pemerintah, termasuk kebijakan dalam dunia pendidikan. Anak-anak usia pendidikan dasar yang belum mendapat layanan pendidikan, pada umumnya berdomisili didaerah-daerah terpencil, terisolir, dan terpencar-pencar dalam komunitas-komunitas yang kecil-kecil. Padahal diantara mereka mungkin saja ada potensi-potensi yang jika mendapatkan pembinaan yang lebih baik akan menjadi generasi yang berkualitas dan dapat menjadi insan-insan pembangun didaerahnya.  
Selain itu potensi geografis Indonesia sebagai negara agraris dan maritim belakangan ini mulai nampak mengarah kepada negara industri. Justru ironisnya perkembangan sektor agraris dan kelautan sangat jauh tertinggal jika dibandingkan negara tetangga misalnya. Padahal kita tahu bahwa kemajuan sebagai negara agraris bukanlah tidak diperhitungkan dalam dunia, ingatlah diera tahun 90-an kita menjadi negara pengeksport beras internasional, tapi yang terjadi sekarang kita penimport beras. Oleh karena itu kita perlu menyadarkan kepada generasi muda  lewat pendidikan bahwa negara ini (Indonesia) akan mampu bersaing dalam dunia global jika kita mau dan mampu mengelola sumber daya alam yang kita punyai, yang akhir-akhir ini sepertinya dilupakan, jangan sampai seperti pepatah jawa “ golek uceng kelangan delek” artinya kita susah payah mencari sesuatu yang menurut kita besar padahal sesuatu yang sudah ditangan kita lepaskan padahal itu juga besar.

II.          ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
A.   ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
Secara nasional , rerata nilai ujian nasional  dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Tahun
Rata-Rata Nilai UN
Persentase kelulusan
1
2004/2005
6,45
87,03 %
2
2005/2006
7,07
92,36 %
3
2006/2007
7,02
93,84 %

Berdasarkan tabel tersebut bahwa rerata hasil nilai UN menunjukkan kondisi mutu daya saing sedangkan persentase kelulusan menunjukkan yang mengalami kenaikan menandakan kondisi mutu pendidikan. Namun jika dilihat data dari litbang puspendik tentang perkembangan jumlah SMP berdasarkan kategori dengan indikator rerata nilai UN tahun 2002/2003 s.d 2006/2007 ( lihat http/www.puspendik.com) ternyata pada tahun 2006/2007, walaupun nilai rerata UN nasional sebesar 7,02, tetapi masih terdapat 1.987 SMP (8,6 %) yang pencapaianya di bawah 5,5, dan 6.197 sekolah (26,7%) yang masih mempunyai rerata UN di bawah 6,5. Hal ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya (1) ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai baik secara kuantitas dan kualitas, maupun kesejahteraannya; (2) prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia dan belum didayagunakan secara optimal; (3) pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran; dan (4) proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif. Dengan demikian dalam masa-masa ini pendidikan masih dalam proses untuk dapat memenuhi faktor-faktor yang menghambat dalam memperoleh mutu pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.

B.   ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN
Proses implementasi dari beberapa program yang digulirkan pemerintah dalam berbagai kegiatan baik oleh pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah, terkesan dilaksanakan hanya sekedar untuk pemenuhan target realisasi program dengan kurang memperhatikan mutu. Nahkan terjadi penyimpangan yang ditemukan di lapangan. Rendahnya mutu dan terjadinya penyimpangan ini yang mengakibatkan tujuan dari program itu tidak tercapai, bila demikian maka terjadi pemborosan sumber daya yang ada dan dalam kondisi terbatas ini secara sia-sia. Untuk itu efisiensi pendidikan dibeberapa sektor perlu dilakukan, program-program yang hanya asal jalan tetapi memakan biaya, seharusnya sudah mulai dipangkas.sebagai contoh jaman dulu sekali beli buku, berlaku untuk lima tahun, namun yang terjadi sekarang, buku diterbitkan langsung tidak terpakai karena sudah ganti kurikulum.
Pendidikan berkulitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya tidak harus murah atau gratis. Namun jika efisiensi dalam pendidikan dilakukan maka akan dapat menghasilkan kualitas yang tinggi dengan dana yang memadai.

C.   ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN
Proses pembentukan SDM (sebagian kalangan menyebutnya human-capital) adalah meliputi seluruh kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi individu, ditinjau dari banyak segi, dari sejak usia dini hingga terjun kedunia profesi, hal ini jelas terkait langsung dengan pendidikan. Ada selorohan dari seorang mahasiswa bahwa belajar di luar negeri lebih mudah dan setelah lulus juga lebih cepat dapat lapangan pekerjaan, tetapi belajar di dalam negeri jauh lebih sulit karena terlalu banyak materi yang tidak jelas relevansinya, celakanya setelah lulus-pun akhirnya jadi pengangguran.
Lebih lanjut ada yang menulis di internet bahwa proses pendidikan yang relevan dengan dunia usaha dapat dilakukan pada tahap pendidikan tingkat lanjut, sesungguhnya hal ini tidak tepat, jelas sudah terlambat. Pembentukan SDM justru harus dilakukan sejak usia dini ketika siswa masih “lentur”, jika dipaksakan sewaktu telah “mengeras” di tingkat lanjut akibatnya justru negatif. Untuk itu pengurangan-pengurangan materi yang tidak relevan dengan dunia usaha sudah harus mulai dikurangi, dan sebaliknya materi yang relevan dengan dunia profesi lebih ditambah proporsinya. 



D.   ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Program- program perluasan dan pemerataan layanan pendidikan yang dilaksanakan pemerintah telah meningkatkan APK dan APM SMP/MTs. Pada tahun 2007 angka APK SMP secara nasional mencapai 92,52%. Namun demikian masih terdapat 75 Kabupaten yang angka APK SMP-nya masih di bawah 75%, dibawah angka nasional. Tanpa upaya-upaya khusus maka akan sulit untuk mencapai APK yang telah ditargetkan yaitu 95% untuk tahun 2008/2009.

E.    ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN
Sebagian masyarakat masih ada yang memandang bahwa pendidikan kurang penting, hal ini disebabkan banyaknya pengangguran dari kaum intelektual yang notabene telah lulus sarjana. Hal ini yang kemudian melahirkan permasalahan-permasalahan baru semisal kawin muda, dan banyaknya anak perempuan usia sekolah yang putus sekolah dikorbankan untuk membantu orang tuanya. 

III.        ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG (4 TAHUN KE DEPAN)
A.   ANALISIS MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
Dari kondisi nyata saat ini diharapkan 4 tahun mendatang :
1.        Tercapai Standar Kurikulum di sekolah 100 %  memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
2.        Tercapai  Standar Kelulusan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
3.        Tercapai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
4.        Tercapai  Standar sarana prasarana 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
5.        Tercapai Standar PBM 100 % memenuhi  Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
6.        Tercapai  Standar Pengelolaan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
7.        Tercapai  Standar Pembiayaan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
8.        Tercapai  Standar Penilaian 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).

B.   ANALISIS EFISIENSI PENDIDIKAN
Suatu program pendidikan yang efisien, cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah ditata dan yang mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan (effeciveness) tidak mengalami hambatan. Dengan demikian, system atau program pendidikan yang efisien ialah yang mampu mendistribusikan sumber-sumber pendidikan secara adil dan merata agar setiap peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk mendayagunakan sumber-sumber pendidikan tersebut dan mencapai hasil yang maksimal.

C.   ANALISIS RELEVANSI PENDIDIKAN
Relevansi pendidikan adalah terakitnya materi-materi pelajaran di lembaga pendidikan dengan dunia usaha, sehingga setelah lulus dari lembaga pendidikan akan mampu terjun kemasyarakat dan dunia usaha. Oleh karena itu empat tahun kedepan sudah ada relevansi yang jelas antara materi-materi dunia kependidikan khususnya untuk pendidikan dasar dengan kebutuhan dalam dunia kerja.

D.   ANALISIS AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Dalam empat tahun kedepan ditargetkan APK dan APM SMP mampu mencapai 100 %

E.    ANALISIS PENCITRAAN PENDIDIKAN
Citra pendidikan empat tahun mendatang diharapkan sudah lebih baik, dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai wahana mencari ilmu dan menjadi masyarakat yang tidak bodoh dan dibodohi akan meningkat.


 IV.      IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA PENDIDIKAN  (ANALISIS KESENJANGAN KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI DENGAN KONDISI PENDIDIKAN EMPAT TAHUN KE DEPAN / MASA DATANG)
A.   KESENJANGAN MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
No
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
KESENJANGAN




1.
STANDART ISI : KURIKULUM

STANDART ISI : KURIKULUM



Standar isi : Kurikulum
Standar isi : Kurikulum


Kurikulum 80 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
Kurikulum 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
20 %
3
Standar : PBM
Standar : PBM


Proses pembelajaran sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan; namun masih 72 % guru melaksanakan CTL
Proses pembelajaran sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan; baru 100 % guru melaksanakan CTL
20 %




4
STANDART KELULUSAN
STANDART KELULUSAN


Standar : Kelulusan
Standar : Kelulusan


Prestasi akademik lulusan belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan (rata-rata SKBM 85% nilai UAN 6,41
Prestasi akademik lulusan memenuhi Standar Nasional Pendidikan (rata-rata SKBM 100 % nilau UAN 7,50
SKBM = 15%
Rata-rata Unas= 0,22

Prestasi non akademik lulusan sudah memenuhi standart nasional pendidikan 80 %.
Prestasi non akademik lulusan sudah memenuhi standart nasional pendidikan 100 %.

5
STANDART PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
STANDART PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


Pendidik dan Tenaga Kependidikan terdapat 96 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan terdapat 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
2 %
6
STANDART SARANA DAN PRASARANA
STANDART SARANA DAN PRASARANA


Sarana, Prasarana, Media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat 70 % memenuhi Standar Nasional pendidikan
Sarana, Prasarana, Media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat 100 % memenuhi Standar Nasional pendidikan
75 %
7

STANDART MANAGEMENT DAN PENGELOLAAN
STANDART MANAGEMENT DAN PENGELOLAAN


1). 70 % fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
100 % fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
20 %

2). Keterlibatan 60 % warga sekolah dalam pembuatan RPS
1) Keterlibatan 100 % warga sekolah dalam pembuatan RPS
25 %

3). Keterlibatan Komite Sekolah 70 % .
2) Keterlibatan Komite Sekolah 100 % (kuantitas
30 %

4.) Fasilitas pendukung  penyusunan RPS terpenuhi 70 %
3) Fasilitas pendukung  penyusunan RPS terpenuhi 100 %






8
STANDART PEMBIAYAAN
STANDART PEMBIAYAAN


Pembiayaan masih rendah ( Rp. 55.000,- per siswa perbulan)
Pembiayaan memenuhi Standar Nasional ( Rp. 150.000,-/ siswa perbulan)
68 %
9
STANDART PENILAIAN
STANDART PENILAIAN


Guru dan sekolah 80 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengn tuntutan kurikulum atau Standar Nasional Pendidikan
Guru dan sekolah 100 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengn tuntutan kurikulum atau Standar Nasional Pendidikan
15 %

B.   KESENJANGAN EFISIENSI PENDIDIKAN
No
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
KESENJANGAN
1
Masih banyak program-program yang dalam implementasinya hanya sekedar pemenuhan target tanpa memperhatikan mutu
Program-program yang hanya asal jalan menjadi lebih memperhatikan mutu. Atau bisa lebih disederhanakan, bahkan kalau mungkin dipangkas. Sebagai contoh pengadaan buku, diharapkan buku sekali dibeli dapat dipakai untuk empat tahun mendatang.







C.   KESENJANGAN RELEVANSI PENDIDIKAN
No
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
KESENJANGAN
1
Masih banyak terjadi materi-materi pelajaran yang belum link dengan kebutuhan dunia usaha, begitu juga dengan kegiatan-kegiatan di sekolah.
Materi pelajaran semakin mengedepankan link dengan kebutuhan dunia kerja, begitu pula dengan kegiatan-kegiatan di sekolah yang semakin akrab dengan dunia usaha.


D.   KESENJANGAN AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
No
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
KESENJANGAN
1
APK SMP tahun 2007 tercatat secara nasional mencapai 92,52 %, namun masih terdapatkabupaten yang APK SMPnya masih dibawah nasional
APK SMP empat tahun mendatang bisa mencapai 100%


E.    KESENJANGAN PENCITRAAN PENDIDIKAN
No
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
(4 tahun ke Depan )
KESENJANGAN
1
Pendidikan oleh sebagaian masyarakat dianggap kurang penting
Citra pendidikan di mata masyarakat lebih meningkat, dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepandaian dalam mengarungi hidup.

 V.          VISI SEKOLAH
“UNGGUL DALAM MUTU BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”
Indikator       :
a.    Terwujudnya pengembangan KTSP
b.    Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
c.    Terwujudnya siswa yang  cerdas, beriman dan bertaqwa.
d.    Terwujudnya sarana dan prasarana yang relevan yang sesuai dengan     perkembangan IPTEK.
e.    Terwujudnya sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan loyalitas yang tinggi.
f.     Terwujudnya kelembagaan dan manajemen sekolah yang kondusif.
g.    Terwujudnya pembiayaan  sekolah yang tangguh.
h.    Terwujudnya perangkat penilaian yang sesuai dengan KTSP.

 VI.        MISI SEKOLAH
a.         Mewujudkan pengembangan KTSP.
b.        Mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maximal.
c.         Merwujudnya lulusan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi
d.         Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadahi dan mendukung PBM serta sesuai dengan perkembangan IPTEK.
e.         Mewujudkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan mempunyai loyalitas yang tinggi.
f.          Merwujudnya manajemen pengelolaan sekolah yang tangguh.
g.         Mewujudnya pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses belajar mengajar.
h.         Merwujudnya perangkat penilaian yang sesuai KTSP.

VII.   TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN KEDEPAN
Prediksi perkembangan pendidikan di SMP Negeri 2 Rogojampi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut :
1.   Standart isi kurikulum
Menghasilkan perangkat KTSP lengkap dengan pengembangan silabus kls VII, VIII dan XI semua mata pelajaran.

2.   Standart Proses PBM
Menghasilkan RPP dan pengembangan model-model pembelajaran
kelas VII, VIII dan IX semua mata pelajaran.
3.   Standart Kelulusan
a.    Pencapaian standart ketuntasan KD, SK dan SKL.
b.    Nilai Ujian Nasional mencapai 7,50 dan nilai rata-rata SKBM 100%.
c.    Nilai Ujian Sekolah mencapai 80 dan nilai rata-rata SKBM  100%.
d.    Prestasi non akademik mengalami peningkatan yang pesat dengan diraihnya beberapa kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi dan nasional.
e.    Menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
4.   Standart Pendidik dan Kependidikan.
a.  Pencapaian standart pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan berloyalitas tinggi.
b.  Tenaga pendidik 100 % memenuhi standart nasional.
5.   Standart Sarana dan Prasarana.
Pencapaian standart sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang memenuhi SPM.
6.   Standart Pengelolaan
    Pencapaian standart pengelolaan 100 % dari aspek pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana, SDM, kesiswaanan dan administrasi sehingga memenuhi SNP.
7.   Standart  Pembiayaan
    Ketercukupan dana untuk menunjang PBM,kegiatan non akademik, kesiswaan, sarana prasarana, kesejahteraan dan administrasi.                 
8.   Standart  Penilaian.
    Menghasilkan sistim dan perangkat penilaian yang otentik dan sesuai dengan Standart Nasional Pendidikan.

VIII.    PPROGRAM STRATEGIS
Sesuai dengan tujuan serta visi dan misi yang ditetapkan pendidik berdasarkan iman dan taqwa maka diusulkan program-program strategis sebagai berikut :
1.         Meningkatkan proses pelaksanaan pengembangan KTSP
2.         Meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maximal.
3.         Meningkatkan mutu lulusan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi
4.         Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang memadahi dan mendukung PBM serta sesuai dengan perkembangan IPTEK.
5.         Meningkatkan sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan mempunyai loyalitas yang tinggi.
6.         Meningkatkan manajemen pengeloaan  sekolah yang tangguh.
7.         Meningkatkan pembiayaan yang memadahi dan mendukung proses belajar mengajar.
8.         Meningkatkan kualitas perangkat penilaian yang sesuai KTSP.

     IX.  STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN
1.    Pengembangan proses pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Strategi pelaksanaan :
a.    Menjalin kerjasama dan mengoptimalkan warga sekolah untuk mengikuti Workshop Guru untuk menghasilkan pemetaan SK, KD, indikator, pengembangan silabus pada kelas 7,8 dan 9.
b.    Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun RPP secara bersama-sama pada setiap awal semester.
c.    Mengadakan MGMP sekolah untuk menyusun pemataan KD, SK, indikator, dan aspek penilaian pada setiap awal semester.
d.    Mengirim guru untuk mengikuti MGMP tingkat kabupaten, pelatihan di tingkat kabupaten, tingkat Propinsi bahkan tingkat Nasional untuk menghasilkan pemetaan SK, KD, indikator, pengembanagan silabus pada kelas 7,8 dan 9.

2.  Pengembangan proses pembelajaran dengan model pembelajaran berorientasi pada CTL
Strategi pelaksanaan :
a.    Sosialisai model pembelajaran CTL
b.    Menjalin kerjasama secara optimal antar warga sekolah melalui Workshop, MGMP sekolah maupun MGMP Kabupaten, juga diklat tingkat Propinsi maupun nasional.
  1. Pengembangan pencapaian standar kelulusan yang cerdas, beriman dan bertaqwa.
a.    Mengadakan bimbingan belajar kelas VII, VIII, dan IX dan meningkatkan pembinaan bidang: olahraga, kesenian,  keterampilan, budi pekerti, dan kedisiplinan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan cara dikontrol dan evaluasi setiap bulan perkembangan siswa tersebut
b.    Pengembangan kegiatan lomba-lomba olahraga: bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba olahraga.
c.    Pengembangan kegiatan lomba-lomba kesenian: bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba kesenian.
d.    Pengembangan kegiatan keagamaan: bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. 
e.    Pengembangan kegiatan pembiasaan (kebudayaan): bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan pembiasaan (budaya).

4.  Pengembangan pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan bidangnya, berkualitas minimal S1 dan mengikuti.
Strategi pelaksanaan :
a.  Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dalam melaksanakan / mengikuti seminar, workshop, MGMP, pelatihan untuk mengembangkan kulitas pendidik dan tenaga kependidikan.
b.  Memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan jenjang studinya minimal S1.
c.  Mengajukan tenaga pendidik yang belum PNS untuk diangkat menjadi PNS.

5.  Pengembangan sarana dan prasarana sekolah dan media pembelajaran yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Strategi pelaksanaan :
a.  Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia guna mengembangkan, melengkapi dan menambah fasilitas dalam rangka memenuhi standar sarpras sekolah.
b.  Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan pihak lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia guna mengembangkan, melengkapi dan menambah media pembelajaran di sekolah.

6.  Pengembangan managemen pengelolaan sekolah yang handal
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan warga sekolah untuk mengoptimalkan peran warga sekolah dalam mengembangkan manajemen sekolah sebagai tuntutan MBS.
b.  Menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah guna  mengembangkan, melengkapi dan menambah bahan dan sumber belajar dalam rangka memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
c.  Menjalin kerjasama dengan pihak lain dan mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah untuk mengembangkan administrasi sekolah ke arah  Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

7    Pengembangan strategi penggalangan pembiayaan pendidikan yang memadai
Strategi pelaksanaan :
a.  Menjalin kerjasama dengan komite sekolah untuk mengadakan rapat koordinasi, rapat pleno dalam rangka menggalang pembiayaan pendidikan, baik bersumber  dari pemerintah, orang tua maupun pihak lain.
b.  Mengadakan optimalisasi sumber daya yang ada di sekolah dan bekerjasama dengan pihak lain dalam rangka efisiensi dan efektifitas setiap kegiatan.

8.  Pengembangan sistem penilaian yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
Strategi pelaksanaan :
a.    Melaksanakan pengembangan perangkat model-model penilaian.
b.    Menerapkan implementasi model penilaian.

   X.    TONGGAK-TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN
NO
Aspek –aspek  dari program strategis
Tonggak-tonggak kunci keberhasilan
2008
2009
2010
2011
2012
1
Standar Isi : Kurikulum






Terealisasinya proses pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan
( KTSP )
Kelas 7
Kelas 7 dan 8
Kelas 7,8 dan 9
Dokumen
tasi perangkat pembelaja
ran lengkap
Dokumen
tasi perangkat pembelaja
ran lengkap
2
Pengembangan Proses Pembelajaran






Teralisasinya model pembelajaran dengan metode CTL
Kelas 7
Kelas 7 dan 8
Kelas 7,8 dan 9
Pemantapan
Pengemba
ngan
3

Standar Kelulusan







Terpenuhinya standar pencapaian ketuntasan kompetensi lulusan
Kelas 7
Kelas 7 dan 8
Kelas 7,8 dan 9
Dokumen penilaian lengkap
Dokumen penilaian lengkap
4
Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan






Terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan SNP
Kualifikasi : 98%
Sertifikasi : 10 %
Kualifikasi : 100%
Sertifikasi : 15 %
Lulus S2 : 2%
Sertifikasi : 20 %
Lulus S2 : 5%
Sertifikasi : 25 %
Lulus S2 : 10%
Sertifikasi : 30 %
5
Pengembangan Sarana dan Prasarana






Terpenuhinya fasilitas dan media pembelajaran sekolah sesuai dengan SNP
75 %
80 %
85 %
90 %
100 %
6

Pengembangan Pengelolaan







Terciptanya manajemen pengelolaan sekolah yang handal sesuai  SNP
85 %
87 %
90 %
95 %
100 %

7

 

Pengembangan Pembiayaan







Tercapainya penggalangan pembiayaan pendidikan
Rp 100.000
Rp 125.000
Rp 150.000
Rp 175.000
Rp 200.000
8

Pengembangan Penilaian







Menghasilkan system penilaian yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan

Terlaksana dengan cukup baik
Terlaksana dengan baik
Terlaksana dengan efektif
Terlaksana dengan efektif
Terlaksana dengan efektif dan efisien



 XI.    MONITORING DAN EVALUASI
Program supervisi dan monev dalam 4 tahun
1.     Melaksanakan monitoring terhadap proses pelaksanaan dan pengembangan kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) dan menindak lanjutinya.
2.     Melaksanakan monitoring dan evaluasi CTL dengan membuat instrumen, melaksanakan, memvalidasi, menganalisis, membuat laporan dan mengadakan tindak lanjut.
3.     Melaksanakan supervisi klinis dan monev program standar kompetensi lulusan .
4.     Melaksanakan supervisi klinis program peningkatan standart pendidik dan tenaga pendidik.
5.     Melaksanakan supervisi program peningkatan sarana prasarana dan media pendidikan.
6.     Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan manajemen sekolah
7.     Melaksanakan supervisi klinis tentang pembiayaan yang dilakukan oleh sekolah.
8.     Melaksanakan supervisi klinis dan monev program pengembangan sistem penilaian.



                      XII.            RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH 4 TAHUN
No.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SUMBER KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN
PUSAT
PROV
KAB/KOTA
KOMITE
LAINYA
JUMLAH
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

A
Belanja Pegawai
        15.000.000
        17.250.000
        19.837.500
        22.813.125




      40.000.000
      46.000.000
      52.900.000
        60.835.000








      274.635.625
B
keperluan sehari-hari
        15.000.000
        17.250.000
        19.837.500
        22.813.125




        5.000.000
        5.750.000
        6.612.500
          7.604.375








        99.867.500
C
Pemeliharaan
          5.000.000
          5.750.000
          6.612.500
          7.604.375




        2.000.000
        2.300.000
        2.645.000
          3.041.750








        34.953.625
D
langganan dan Jasa
          6.000.000
          6.900.000
          7.935.000
          9.125.250




        1.500.000
        1.725.000
        1.983.750
          2.281.313








        37.450.313
E
Pemeliharaan gedung
          7.500.000
          8.625.000
          9.918.750
        11.406.563




        3.000.000
        3.450.000
        3.967.500
          4.562.625








        52.430.438
F
Pengembangan Gedung
        10.000.000
        11.500.000
        13.225.000
        15.208.750





                       -
                       -
                         -








        49.933.750
G
Pengadaan sarana Kantor
          5.000.000
          5.750.000
          6.612.500
          7.604.375




        1.500.000
        1.725.000
        1.983.750
          2.281.313








        32.456.938
H
Pengembangan Kurikulum sesuai SNP
        10.000.000
        11.500.000
        13.225.000
        15.208.750




        1.000.000
        1.150.000
        1.322.500
          1.520.875








        54.927.125
I
Pengembangan proses belajar mengajar 
          7.500.000
          8.625.000
          9.918.750
        11.406.563




        3.000.000
        3.450.000
        3.967.500
          4.562.625








        52.430.438
J
Pengembangan tenaga kependidikan
          7.000.000
          8.050.000
          9.257.500
        10.646.125




        5.000.000
        5.750.000
        6.612.500
          7.604.375








        59.920.500
K
Pengembangan  standar kelembagaan
          5.000.000
          5.750.000
          6.612.500
          7.604.375




        2.000.000
        2.300.000
        2.645.000
          3.041.750








        34.953.625
L
Pengembangan fasilitas pendidikan
        10.000.000
        11.500.000
        13.225.000
        15.208.750




      10.000.000
      11.500.000
      13.225.000
        15.208.750








        99.867.500
M
Pengembangan  strandar kelulusan
        10.000.000
        11.500.000
        13.225.000
        15.208.750





                       -
                       -
                         -








        49.933.750
N
 Pengembangan standar pembiayaan 
          5.000.000
          5.750.000
          6.612.500
          7.604.375





                       -
                       -
                         -








        24.966.875
O
 Pengembangan standar penilaian
          6.500.000
          7.475.000
          8.596.250
          9.885.688





                       -
                       -
                         -








        32.456.938


      124.500.000
      143.175.000
      164.651.250
      189.348.938



   -
      74.000.000
      85.100.000
      97.865.000
      112.544.750



   -



   -
      991.184.938















































Mengetahui










 Kepala SMPN 2  Rogojampi









Ketua Komite




































































Drs. Ir. JAENURI, M. Pd










 Dra.  Hj. N. RATNANINGSIH, MM.Pd
















 NIP. 130 678 400