RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SEKOLAH (RKAS-1)
(RENCANA JANGKA MENENGAH
EMPAT TAHUN)
TAHUN 2008/2009 s.d TAHUN
2011/2012
SMP NEGERI 2 ROGOJAMPI
I.
ANALISIS
LINGKUNGAN STRATEGIS
A.
ANALISIS
PERKEMBANGAN EKONOMI
Krisis ekonomi yang melanda dunia dan
Indonesia akhir-akhir ini jelas-jelas sangat berpengaruh di seluruh lini
pemerintahan, termasuk di bidang pendidikan. Hal ini masih ditambah lagi dengan
adanya kebijakan pemerintah dengan penyesuaian BBM dan TDL (Tarif dasar
Listrik), kedua hal ini mengakibatkan jumlah keluarga miskin di Indonesia
meningkat. Keadaan ini yang mendorong meningkatnya angka putus sekolah karena
ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih
tinggi.
Padahal dalam pergulatan ekonomi global
dunia sangat dibutuhkan SDM-SDM yang tangguh dan pintar untuk dapat menjawab
dan bersaing dalam memajukan ekonomi bangsa, sehingga tidak terjadi bangsa yang
secara administrasi telah merdeka, tetapi kenyataanya terjajah secara ekonomi,
artinya kebijakan-kebijakan pemerintah dikendalikan oleh negara-negara yang
punya ekonomi lebih kuat. Sedangkan pabrik pembuat SDM-SDM yang tangguh ini
adalah pendidikan, oleh karena itu sudah saatnya dunia pendidikan lebih
proaktif dalam melihat potensi-potensi siswa yang berkualitas tetapi tidak
cukup dana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan bagi
yang memiliki dana cukup, maka mereka ini dibina dengan lebih maksimal sehingga
didapatkan generasi muda yang berkualitas.
B.
ANALISIS
PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial masyarakat Indonesia sudah dalam taraf waspada, hal ini
terasa jelas dengan sudah mulai terkikisnya nilai-nila dan norma-norma adat
ketimuran, sebagai contoh adat kesopanan-santunan, gotong royong, keramah-tamahan,
dll. kita harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa saat-saat ini kita
cenderung kebarat-baratan dalam segala hal. Terkesan asal sudah kebarat-baratan
maka kita telah modern, lebih-lebih generasi muda kita yang terlihat hanya
mengadopsi hal-hal negatif dari barat, hal-hal pistif seperti etos kerja,
ketekunan, kedisiplinan, rasa percaya diri yang tinggi tidak mereka ambil,
bahkan kita cenderung berperilaku primitif, merasa bangga dan diri hebat ketika
kita mampu melanggar aturan atau tidak mematuhi sesuatu yang seharusnya kita
patuhi. Perkelahian antar siswa, tidak ada rasa hormat siswa kepada guru,
sering melanggar aturan, anarkis ketika keinginannya terhalangi, itu adalah
contoh-contoh perilaku sosial yang sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu dunia pendidikan, terutama sistem pendidikan harus mulai diteliti
ulang, bukan hanya output kepintaran otak yang dipentingkan tetapi juga
kepribadian dan perilaku sosial ketimuran yang menunjukkan jati diri sebagai
bangsa Indonesia, juga perlu mendapat perhatian dan proporsi yang seimbang.
C.
ANALISIS
PERKEMBANGAN BUDAYA
Transformasi budaya dalam era
globalisasi sungguh sangat cepat, dan sulit dibendung apalagi jika sudah
berkaitan dengan dunia anak muda. Ejekan ketinggalan jaman, “katrok” , wong
ndeso, dll. Merupakan dorongan bagi mereka untuk mengenakan budaya-budaya
modern. Sebenarnya jika dilihat secara sepintas dalam kaca-mata kemajuan hal
ini tidak rugi juga tidak untung, namun jika ditelusuri lebih jauh hal ini
berdampak negatif terhadap ciri khas bangsa Indonesia yang terkenal sebagai
masyarakat beradab dan berbudaya sebagaimana yang dimanatkan dalam Pancasila.
Ciri khas bangsa Indonesia yang semacam itu merupakan suatu kebanggaan yang
akan mendorong bangsa ini untuk lebih percaya diri dalam memasuki dunia global,
karena memiliki satu point yaitu unggul dalam budaya, dan ini akan mendorong
untuk unggul pula dibidang yang lain.
Oleh karena itu dalam dunia pendidikan
perlu diadakan penanaman kembali yang bagaimanakah budaya bangsa Indonesia itu
kepada generasi muda, yang saat-saat ini telah mulai hilang jati diri budaya
bangsanya dalam dirinya.
D.
ANALISIS
PERKEMBANGAN DEMOGRAFI
Laju pertumbuhan penduduk yang cepat
dan tidak seimbang merupakan kendala semua bidang pembangunan, tidak terkecuali
bidang pendidikan. Secara demografi, penduduk merupakan subyek sekaligus obyek
pembangunan. Demikian penting pemetaan persebaran penduduk agar layanan
pendidikan yang baik dapat terjangkau dengan mudah. Selain itu beragamnya mata
pencaharian penduduk Indonesia sungguh satu hal yang patut untuk diperhatikan
oleh dunia pendidikan dalam rangka membuat link and match dengan dunia kerja.
E.
ANALISIS
PERKEMBANGAN GEOGRAFI
Kondisi geografis negara Indonesia yang
merupakan negara dengan banyak pulau, luas, dan bergunung serta berhutan,
merupakan kendala utama dalam penyebaran dan pemerataan kebijakan-kebijakan
dari pemerintah, termasuk kebijakan dalam dunia pendidikan. Anak-anak usia
pendidikan dasar yang belum mendapat layanan pendidikan, pada umumnya
berdomisili didaerah-daerah terpencil, terisolir, dan terpencar-pencar dalam
komunitas-komunitas yang kecil-kecil. Padahal diantara mereka mungkin saja ada
potensi-potensi yang jika mendapatkan pembinaan yang lebih baik akan menjadi
generasi yang berkualitas dan dapat menjadi insan-insan pembangun
didaerahnya.
Selain itu potensi geografis Indonesia
sebagai negara agraris dan maritim belakangan ini mulai nampak mengarah kepada
negara industri. Justru ironisnya perkembangan sektor agraris dan kelautan
sangat jauh tertinggal jika dibandingkan negara tetangga misalnya. Padahal kita
tahu bahwa kemajuan sebagai negara agraris bukanlah tidak diperhitungkan dalam
dunia, ingatlah diera tahun 90-an kita menjadi negara pengeksport beras
internasional, tapi yang terjadi sekarang kita penimport beras. Oleh karena itu
kita perlu menyadarkan kepada generasi muda
lewat pendidikan bahwa negara ini (Indonesia) akan mampu bersaing dalam
dunia global jika kita mau dan mampu mengelola sumber daya alam yang kita
punyai, yang akhir-akhir ini sepertinya dilupakan, jangan sampai seperti
pepatah jawa “ golek uceng kelangan
delek” artinya kita susah payah mencari sesuatu yang menurut kita besar
padahal sesuatu yang sudah ditangan kita lepaskan padahal itu juga besar.
II.
ANALISIS
KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
A.
ANALISIS
MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
Secara nasional , rerata nilai ujian
nasional dapat dilihat pada tabel
berikut :
No
|
Tahun
|
Rata-Rata
Nilai UN
|
Persentase
kelulusan
|
1
|
2004/2005
|
6,45
|
87,03
%
|
2
|
2005/2006
|
7,07
|
92,36
%
|
3
|
2006/2007
|
7,02
|
93,84
%
|
Berdasarkan tabel tersebut bahwa rerata
hasil nilai UN menunjukkan kondisi mutu daya saing sedangkan persentase
kelulusan menunjukkan yang mengalami kenaikan menandakan kondisi mutu
pendidikan. Namun jika dilihat data dari litbang puspendik tentang perkembangan
jumlah SMP berdasarkan kategori dengan indikator rerata nilai UN tahun
2002/2003 s.d 2006/2007 ( lihat http/www.puspendik.com) ternyata pada tahun
2006/2007, walaupun nilai rerata UN nasional sebesar 7,02, tetapi masih
terdapat 1.987 SMP (8,6 %) yang pencapaianya di bawah 5,5, dan 6.197 sekolah
(26,7%) yang masih mempunyai rerata UN di bawah 6,5. Hal ini disebabkan oleh
banyak hal diantaranya (1)
ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai baik secara
kuantitas dan kualitas, maupun kesejahteraannya; (2) prasarana dan sarana
belajar yang belum tersedia dan belum didayagunakan secara optimal; (3)
pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran; dan
(4) proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif. Dengan demikian dalam
masa-masa ini pendidikan masih dalam proses untuk dapat memenuhi faktor-faktor
yang menghambat dalam memperoleh mutu pendidikan yang berkualitas dan memiliki
daya saing yang tinggi.
B.
ANALISIS
EFISIENSI PENDIDIKAN
Proses implementasi dari beberapa
program yang digulirkan pemerintah dalam berbagai kegiatan baik oleh pusat,
provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah, terkesan dilaksanakan hanya sekedar
untuk pemenuhan target realisasi program dengan kurang memperhatikan mutu.
Nahkan terjadi penyimpangan yang ditemukan di lapangan. Rendahnya mutu dan
terjadinya penyimpangan ini yang mengakibatkan tujuan dari program itu tidak
tercapai, bila demikian maka terjadi pemborosan sumber daya yang ada dan dalam
kondisi terbatas ini secara sia-sia. Untuk itu efisiensi pendidikan dibeberapa
sektor perlu dilakukan, program-program yang hanya asal jalan tetapi memakan
biaya, seharusnya sudah mulai dipangkas.sebagai contoh jaman dulu sekali beli
buku, berlaku untuk lima tahun, namun yang terjadi sekarang, buku diterbitkan
langsung tidak terpakai karena sudah ganti kurikulum.
Pendidikan berkulitas memang tidak
mungkin murah, atau tepatnya tidak harus murah atau gratis. Namun jika
efisiensi dalam pendidikan dilakukan maka akan dapat menghasilkan kualitas yang
tinggi dengan dana yang memadai.
C.
ANALISIS
RELEVANSI PENDIDIKAN
Proses pembentukan SDM (sebagian
kalangan menyebutnya human-capital) adalah meliputi seluruh kegiatan yang
bertujuan untuk mengembangkan pribadi individu, ditinjau dari banyak segi, dari
sejak usia dini hingga terjun kedunia profesi, hal ini jelas terkait langsung
dengan pendidikan. Ada selorohan dari seorang mahasiswa bahwa belajar di luar
negeri lebih mudah dan setelah lulus juga lebih cepat dapat lapangan pekerjaan,
tetapi belajar di dalam negeri jauh lebih sulit karena terlalu banyak materi
yang tidak jelas relevansinya, celakanya setelah lulus-pun akhirnya jadi
pengangguran.
Lebih lanjut ada yang menulis di
internet bahwa proses pendidikan yang relevan dengan dunia usaha dapat
dilakukan pada tahap pendidikan tingkat lanjut, sesungguhnya hal ini tidak
tepat, jelas sudah terlambat. Pembentukan SDM justru harus dilakukan sejak usia
dini ketika siswa masih “lentur”, jika dipaksakan sewaktu telah “mengeras” di
tingkat lanjut akibatnya justru negatif. Untuk itu pengurangan-pengurangan
materi yang tidak relevan dengan dunia usaha sudah harus mulai dikurangi, dan
sebaliknya materi yang relevan dengan dunia profesi lebih ditambah
proporsinya.
D.
ANALISIS
AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Program- program perluasan dan
pemerataan layanan pendidikan yang dilaksanakan pemerintah telah meningkatkan
APK dan APM SMP/MTs. Pada tahun 2007 angka APK SMP secara nasional mencapai
92,52%. Namun demikian masih terdapat 75 Kabupaten yang angka APK SMP-nya masih
di bawah 75%, dibawah angka nasional. Tanpa upaya-upaya khusus maka akan sulit
untuk mencapai APK yang telah ditargetkan yaitu 95% untuk tahun 2008/2009.
E.
ANALISIS
PENCITRAAN PENDIDIKAN
Sebagian masyarakat masih ada yang
memandang bahwa pendidikan kurang penting, hal ini disebabkan banyaknya
pengangguran dari kaum intelektual yang notabene telah lulus sarjana. Hal ini
yang kemudian melahirkan permasalahan-permasalahan baru semisal kawin muda, dan
banyaknya anak perempuan usia sekolah yang putus sekolah dikorbankan untuk
membantu orang tuanya.
III.
ANALISIS
KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG (4 TAHUN KE DEPAN)
A.
ANALISIS
MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
Dari
kondisi nyata saat ini diharapkan 4 tahun mendatang :
1.
Tercapai Standar Kurikulum
di sekolah 100 % memenuhi Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ).
2.
Tercapai Standar Kelulusan 100 % memenuhi Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).
3.
Tercapai Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
4.
Tercapai Standar sarana prasarana 100 % memenuhi
Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
5.
Tercapai Standar PBM 100 %
memenuhi Standar Nasional Pendidikan (
SNP ).
6.
Tercapai Standar Pengelolaan 100 % memenuhi Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).
7.
Tercapai Standar Pembiayaan 100 % memenuhi Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).
8.
Tercapai Standar Penilaian 100 % memenuhi Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).
B.
ANALISIS
EFISIENSI PENDIDIKAN
Suatu program pendidikan yang efisien,
cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber
pendidikan yang sudah ditata dan yang mampu menciptakan keseimbangan antara
penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan sehingga upaya
pencapaian tujuan (effeciveness) tidak mengalami hambatan. Dengan demikian,
system atau program pendidikan yang efisien ialah yang mampu mendistribusikan
sumber-sumber pendidikan secara adil dan merata agar setiap peserta didik
memperoleh kesempatan yang sama untuk mendayagunakan sumber-sumber pendidikan
tersebut dan mencapai hasil yang maksimal.
C.
ANALISIS
RELEVANSI PENDIDIKAN
Relevansi pendidikan adalah terakitnya
materi-materi pelajaran di lembaga pendidikan dengan dunia usaha, sehingga
setelah lulus dari lembaga pendidikan akan mampu terjun kemasyarakat dan dunia
usaha. Oleh karena itu empat tahun kedepan sudah ada relevansi yang jelas
antara materi-materi dunia kependidikan khususnya untuk pendidikan dasar dengan
kebutuhan dalam dunia kerja.
D.
ANALISIS
AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
Dalam empat tahun kedepan ditargetkan
APK dan APM SMP mampu mencapai 100 %
E.
ANALISIS
PENCITRAAN PENDIDIKAN
Citra pendidikan empat tahun mendatang
diharapkan sudah lebih baik, dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan sebagai wahana mencari ilmu dan menjadi masyarakat yang tidak bodoh
dan dibodohi akan meningkat.
IV.
IDENTIFIKASI
TANTANGAN NYATA PENDIDIKAN (ANALISIS
KESENJANGAN KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI DENGAN KONDISI PENDIDIKAN EMPAT TAHUN
KE DEPAN / MASA DATANG)
A.
KESENJANGAN
MUTU PENDIDIKAN DAN DAYA SAING
No
|
KONDISI
SAAT INI
|
KONDISI
YANG DIHARAPKAN
(4
tahun ke Depan )
|
KESENJANGAN
|
|
|
|
|
1.
|
STANDART
ISI : KURIKULUM
|
STANDART
ISI : KURIKULUM
|
|
|
Standar
isi : Kurikulum
|
Standar
isi : Kurikulum
|
|
|
Kurikulum
80 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
|
Kurikulum
100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
|
20
%
|
3
|
Standar
: PBM
|
Standar
: PBM
|
|
|
Proses
pembelajaran sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan; namun masih 72 %
guru melaksanakan CTL
|
Proses
pembelajaran sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan; baru 100 % guru
melaksanakan CTL
|
20
%
|
|
|
|
|
4
|
STANDART KELULUSAN
|
STANDART KELULUSAN
|
|
|
Standar
: Kelulusan
|
Standar
: Kelulusan
|
|
|
Prestasi
akademik lulusan belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan (rata-rata SKBM
85% nilai UAN 6,41
|
Prestasi
akademik lulusan memenuhi Standar Nasional Pendidikan (rata-rata SKBM 100 %
nilau UAN 7,50
|
SKBM
= 15%
Rata-rata
Unas= 0,22
|
|
Prestasi non akademik lulusan sudah memenuhi
standart nasional pendidikan 80 %.
|
Prestasi non akademik lulusan sudah memenuhi
standart nasional pendidikan 100 %.
|
|
5
|
STANDART PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
|
STANDART PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
|
|
|
Pendidik
dan Tenaga Kependidikan terdapat 96 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
|
Pendidik
dan Tenaga Kependidikan terdapat 100 % memenuhi Standar Nasional Pendidikan
|
2
%
|
6
|
STANDART SARANA DAN PRASARANA
|
STANDART SARANA DAN PRASARANA
|
|
|
Sarana,
Prasarana, Media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat 70 %
memenuhi Standar Nasional pendidikan
|
Sarana,
Prasarana, Media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat 100 %
memenuhi Standar Nasional pendidikan
|
75
%
|
7
|
STANDART MANAGEMENT DAN PENGELOLAAN
|
STANDART MANAGEMENT DAN PENGELOLAAN
|
|
|
1).
70 % fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
|
100
% fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
|
20
%
|
|
2).
Keterlibatan 60 % warga sekolah dalam pembuatan RPS
|
1)
Keterlibatan 100 % warga sekolah dalam pembuatan RPS
|
25
%
|
|
3).
Keterlibatan Komite Sekolah 70 % .
|
2)
Keterlibatan Komite Sekolah 100 % (kuantitas
|
30
%
|
|
4.)
Fasilitas pendukung penyusunan RPS
terpenuhi 70 %
|
3)
Fasilitas pendukung penyusunan RPS
terpenuhi 100 %
|
|
|
|||
8
|
STANDART PEMBIAYAAN
|
STANDART PEMBIAYAAN
|
|
|
Pembiayaan
masih rendah ( Rp. 55.000,- per siswa perbulan)
|
Pembiayaan
memenuhi Standar Nasional ( Rp. 150.000,-/ siswa perbulan)
|
68
%
|
9
|
STANDART PENILAIAN
|
STANDART PENILAIAN
|
|
|
Guru
dan sekolah 80 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengn tuntutan
kurikulum atau Standar Nasional Pendidikan
|
Guru
dan sekolah 100 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengn tuntutan
kurikulum atau Standar Nasional Pendidikan
|
15
%
|
B.
KESENJANGAN
EFISIENSI PENDIDIKAN
No
|
KONDISI
SAAT INI
|
KONDISI
YANG DIHARAPKAN
(4
tahun ke Depan )
|
KESENJANGAN
|
1
|
Masih
banyak program-program yang dalam implementasinya hanya sekedar pemenuhan
target tanpa memperhatikan mutu
|
Program-program
yang hanya asal jalan menjadi lebih memperhatikan mutu. Atau bisa lebih
disederhanakan, bahkan kalau mungkin dipangkas. Sebagai contoh pengadaan
buku, diharapkan buku sekali dibeli dapat dipakai untuk empat tahun
mendatang.
|
|
C.
KESENJANGAN
RELEVANSI PENDIDIKAN
No
|
KONDISI
SAAT INI
|
KONDISI
YANG DIHARAPKAN
(4
tahun ke Depan )
|
KESENJANGAN
|
1
|
Masih
banyak terjadi materi-materi pelajaran yang belum link dengan kebutuhan dunia
usaha, begitu juga dengan kegiatan-kegiatan di sekolah.
|
Materi
pelajaran semakin mengedepankan link dengan kebutuhan dunia kerja, begitu
pula dengan kegiatan-kegiatan di sekolah yang semakin akrab dengan dunia
usaha.
|
|
D.
KESENJANGAN
AKSES/ KESEMPATAN PENDIDIKAN
No
|
KONDISI
SAAT INI
|
KONDISI
YANG DIHARAPKAN
(4
tahun ke Depan )
|
KESENJANGAN
|
1
|
APK
SMP tahun 2007 tercatat secara nasional mencapai 92,52 %, namun masih
terdapatkabupaten yang APK SMPnya masih dibawah nasional
|
APK
SMP empat tahun mendatang bisa mencapai 100%
|
|
E.
KESENJANGAN
PENCITRAAN PENDIDIKAN
No
|
KONDISI
SAAT INI
|
KONDISI
YANG DIHARAPKAN
(4
tahun ke Depan )
|
KESENJANGAN
|
1
|
Pendidikan
oleh sebagaian masyarakat dianggap kurang penting
|
Citra
pendidikan di mata masyarakat lebih meningkat, dengan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kepandaian dalam mengarungi hidup.
|
|
V.
VISI
SEKOLAH
“UNGGUL DALAM MUTU BERDASARKAN IMAN DAN
TAQWA”
Indikator :
a. Terwujudnya
pengembangan KTSP
b. Terwujudnya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
c. Terwujudnya
siswa yang cerdas, beriman dan bertaqwa.
d. Terwujudnya
sarana dan prasarana yang relevan yang sesuai dengan perkembangan IPTEK.
e. Terwujudnya
sumber daya manusia pendidik yang berkualitas dan loyalitas yang tinggi.
f. Terwujudnya
kelembagaan dan manajemen sekolah yang kondusif.
g. Terwujudnya
pembiayaan sekolah yang tangguh.
h. Terwujudnya
perangkat penilaian yang sesuai dengan KTSP.
VI.
MISI
SEKOLAH
a.
Mewujudkan pengembangan
KTSP.
b.
Mewujudkan pelaksanaan
proses pembelajaran efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maximal.
c.
Merwujudnya lulusan siswa
yang mempunyai tingkat kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi
d.
Mewujudkan sarana dan
prasarana yang memadahi dan mendukung PBM serta sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
e.
Mewujudkan sumber daya
manusia pendidik yang berkualitas dan mempunyai loyalitas yang tinggi.
f.
Merwujudnya manajemen
pengelolaan sekolah yang tangguh.
g.
Mewujudnya pembiayaan yang
memadahi dan mendukung proses belajar mengajar.
h.
Merwujudnya perangkat
penilaian yang sesuai KTSP.
VII. TUJUAN
SEKOLAH DALAM 4 TAHUN KEDEPAN
Prediksi perkembangan pendidikan di SMP Negeri 2
Rogojampi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut :
1. Standart isi kurikulum
Menghasilkan
perangkat KTSP lengkap dengan pengembangan silabus kls VII, VIII dan XI semua
mata pelajaran.
2. Standart
Proses PBM
Menghasilkan RPP dan
pengembangan model-model pembelajaran
kelas
VII, VIII dan IX semua mata pelajaran.
3. Standart
Kelulusan
a. Pencapaian
standart ketuntasan KD, SK dan SKL.
b. Nilai Ujian Nasional mencapai 7,50 dan nilai rata-rata
SKBM 100%.
c. Nilai Ujian Sekolah mencapai 80 dan nilai rata-rata
SKBM 100%.
d. Prestasi
non akademik mengalami peningkatan yang pesat dengan diraihnya beberapa
kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi dan nasional.
e. Menghasilkan
lulusan yang unggul dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
4. Standart
Pendidik dan Kependidikan.
a. Pencapaian
standart pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan berloyalitas
tinggi.
b. Tenaga
pendidik 100 % memenuhi standart nasional.
5. Standart
Sarana dan Prasarana.
Pencapaian standart sarana
dan prasarana serta fasilitas sekolah yang memenuhi SPM.
6. Standart
Pengelolaan
Pencapaian standart pengelolaan 100 % dari aspek pembelajaran,
kurikulum, sarana prasarana, SDM, kesiswaanan dan administrasi sehingga
memenuhi SNP.
7. Standart Pembiayaan
Ketercukupan dana untuk menunjang PBM,kegiatan non akademik,
kesiswaan, sarana prasarana, kesejahteraan dan administrasi.
8. Standart Penilaian.
Menghasilkan sistim dan perangkat penilaian yang otentik dan
sesuai dengan Standart Nasional Pendidikan.
VIII. PPROGRAM STRATEGIS
Sesuai dengan tujuan serta visi dan
misi yang ditetapkan pendidik berdasarkan iman dan taqwa maka diusulkan
program-program strategis sebagai berikut :
1.
Meningkatkan proses
pelaksanaan pengembangan KTSP
2.
Meningkatkan pelaksanaan
proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maximal.
3.
Meningkatkan mutu lulusan
siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi
4.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana yang memadahi dan mendukung PBM serta sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
5.
Meningkatkan sumber daya
manusia pendidik yang berkualitas dan mempunyai loyalitas yang tinggi.
6.
Meningkatkan manajemen
pengeloaan sekolah yang tangguh.
7.
Meningkatkan pembiayaan
yang memadahi dan mendukung proses belajar mengajar.
8.
Meningkatkan kualitas
perangkat penilaian yang sesuai KTSP.
IX. STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN
1. Pengembangan proses pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin
kerjasama dan mengoptimalkan warga sekolah untuk mengikuti Workshop Guru untuk
menghasilkan pemetaan SK, KD, indikator, pengembangan silabus pada kelas 7,8
dan 9.
b. Mengadakan
MGMP sekolah untuk menyusun RPP secara bersama-sama pada setiap awal semester.
c. Mengadakan
MGMP sekolah untuk menyusun pemataan KD, SK, indikator, dan aspek penilaian
pada setiap awal semester.
d. Mengirim
guru untuk mengikuti MGMP tingkat kabupaten, pelatihan di tingkat kabupaten,
tingkat Propinsi bahkan tingkat Nasional untuk menghasilkan pemetaan SK, KD,
indikator, pengembanagan silabus pada kelas 7,8 dan 9.
2. Pengembangan proses pembelajaran dengan model
pembelajaran berorientasi pada CTL
Strategi pelaksanaan :
a. Sosialisai
model pembelajaran CTL
b. Menjalin
kerjasama secara optimal antar warga sekolah melalui Workshop, MGMP sekolah
maupun MGMP Kabupaten, juga diklat tingkat Propinsi maupun nasional.
- Pengembangan pencapaian standar kelulusan yang cerdas, beriman dan bertaqwa.
a.
Mengadakan
bimbingan belajar kelas VII, VIII, dan IX dan meningkatkan pembinaan bidang:
olahraga, kesenian, keterampilan, budi
pekerti, dan kedisiplinan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan cara
dikontrol dan evaluasi setiap bulan perkembangan siswa tersebut
b.
Pengembangan kegiatan lomba-lomba olahraga: bekerja
sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba
olahraga.
c.
Pengembangan kegiatan lomba-lomba kesenian: bekerja
sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan lomba-lomba
kesenian.
d.
Pengembangan kegiatan keagamaan: bekerja sama dengan
lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan keagamaan.
e.
Pengembangan kegiatan pembiasaan (kebudayaan):
bekerja sama dengan lembaga atau sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan
pembiasaan (budaya).
4. Pengembangan pencapaian standar pendidik dan
tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan bidangnya, berkualitas
minimal S1 dan mengikuti.
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dalam
melaksanakan / mengikuti seminar, workshop, MGMP, pelatihan untuk mengembangkan
kulitas pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Memberi kesempatan kepada guru untuk
meningkatkan jenjang studinya minimal S1.
c. Mengajukan tenaga pendidik yang belum PNS
untuk diangkat menjadi PNS.
5. Pengembangan
sarana dan prasarana sekolah dan media pembelajaran yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan.
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan
pihak lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia guna mengembangkan, melengkapi
dan menambah fasilitas dalam rangka memenuhi standar sarpras sekolah.
b. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan
pihak lain untuk mengoptimalkan sumber daya manusia guna mengembangkan,
melengkapi dan menambah media pembelajaran di sekolah.
6. Pengembangan
managemen pengelolaan sekolah yang handal
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan
warga sekolah untuk mengoptimalkan peran warga sekolah dalam mengembangkan
manajemen sekolah sebagai tuntutan MBS.
b. Menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk
mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah guna
mengembangkan, melengkapi dan menambah bahan dan sumber belajar dalam
rangka memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
c. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dan
mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah untuk mengembangkan administrasi
sekolah ke arah Sistem Informasi
Manajemen ( SIM )
7 Pengembangan strategi penggalangan
pembiayaan pendidikan yang memadai
Strategi pelaksanaan :
a. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah untuk
mengadakan rapat koordinasi, rapat pleno dalam rangka menggalang pembiayaan
pendidikan, baik bersumber dari
pemerintah, orang tua maupun pihak lain.
b. Mengadakan optimalisasi sumber daya yang ada
di sekolah dan bekerjasama dengan pihak lain dalam rangka efisiensi dan
efektifitas setiap kegiatan.
8. Pengembangan
sistem penilaian yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
Strategi pelaksanaan :
a. Melaksanakan pengembangan perangkat model-model
penilaian.
b. Menerapkan implementasi model penilaian.
X. TONGGAK-TONGGAK
KUNCI KEBERHASILAN
NO
|
Aspek –aspek dari program
strategis
|
Tonggak-tonggak kunci keberhasilan
|
||||
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
||
1
|
Standar Isi : Kurikulum
|
|
|
|
|
|
|
Terealisasinya proses pelaksanaan kurikulum satuan
pendidikan
( KTSP )
|
Kelas 7
|
Kelas 7 dan 8
|
Kelas
7,8 dan 9
|
Dokumen
tasi perangkat
pembelaja
ran lengkap
|
Dokumen
tasi perangkat
pembelaja
ran lengkap
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
Teralisasinya model pembelajaran dengan metode CTL
|
Kelas 7
|
Kelas 7 dan 8
|
Kelas
7,8 dan 9
|
Pemantapan
|
Pengemba
ngan
|
3
|
Standar Kelulusan |
|
|
|
|
|
|
Terpenuhinya standar pencapaian ketuntasan kompetensi
lulusan
|
Kelas 7
|
Kelas 7 dan 8
|
Kelas
7,8 dan 9
|
Dokumen penilaian
lengkap
|
Dokumen penilaian
lengkap
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
Terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan
sesuai dengan SNP
|
Kualifikasi : 98%
Sertifikasi : 10 %
|
Kualifikasi : 100%
Sertifikasi : 15 %
|
Lulus S2 : 2%
Sertifikasi : 20 %
|
Lulus S2 : 5%
Sertifikasi : 25 %
|
Lulus S2 : 10%
Sertifikasi : 30 %
|
5
|
Pengembangan Sarana dan Prasarana
|
|
|
|
|
|
|
Terpenuhinya fasilitas dan media pembelajaran sekolah
sesuai dengan SNP
|
75 %
|
80 %
|
85 %
|
90 %
|
100 %
|
6
|
Pengembangan Pengelolaan |
|
|
|
|
|
|
Terciptanya
manajemen pengelolaan sekolah yang handal sesuai SNP
|
85 %
|
87 %
|
90 %
|
95 %
|
100 %
|
7
|
Pengembangan Pembiayaan |
|
|
|
|
|
|
Tercapainya
penggalangan pembiayaan pendidikan
|
Rp 100.000
|
Rp 125.000
|
Rp 150.000
|
Rp 175.000
|
Rp 200.000
|
8
|
Pengembangan Penilaian |
|
|
|
|
|
|
Menghasilkan
system penilaian yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
|
Terlaksana dengan
cukup baik
|
Terlaksana dengan
baik
|
Terlaksana dengan
efektif
|
Terlaksana dengan
efektif
|
Terlaksana dengan efektif dan efisien
|
XI. MONITORING
DAN EVALUASI
Program supervisi
dan monev dalam 4 tahun
1. Melaksanakan
monitoring terhadap proses pelaksanaan dan pengembangan kurikulum satuan
pendidikan ( KTSP ) dan menindak lanjutinya.
2. Melaksanakan
monitoring dan evaluasi CTL dengan membuat instrumen, melaksanakan,
memvalidasi, menganalisis, membuat laporan dan mengadakan tindak lanjut.
3. Melaksanakan
supervisi klinis dan monev program standar kompetensi lulusan .
4. Melaksanakan
supervisi klinis program peningkatan standart pendidik dan tenaga pendidik.
5. Melaksanakan
supervisi program peningkatan sarana prasarana dan media pendidikan.
6. Melaksanakan
supervisi klinis dan monev program pengembangan manajemen sekolah
7. Melaksanakan
supervisi klinis tentang pembiayaan yang dilakukan oleh sekolah.
8. Melaksanakan
supervisi klinis dan monev program pengembangan sistem penilaian.
XII.
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA SEKOLAH 4 TAHUN
No.
|
RENCANA
PROGRAM DAN KEGIATAN
|
SUMBER
KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN
|
||||||||||||||||||||
PUSAT
|
PROV
|
KAB/KOTA
|
KOMITE
|
LAINYA
|
JUMLAH
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
||
A
|
Belanja Pegawai
|
15.000.000
|
17.250.000
|
19.837.500
|
22.813.125
|
|
|
|
|
40.000.000
|
46.000.000
|
52.900.000
|
60.835.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
274.635.625
|
B
|
keperluan sehari-hari
|
15.000.000
|
17.250.000
|
19.837.500
|
22.813.125
|
|
|
|
|
5.000.000
|
5.750.000
|
6.612.500
|
7.604.375
|
|
|
|
|
|
|
|
|
99.867.500
|
C
|
Pemeliharaan
|
5.000.000
|
5.750.000
|
6.612.500
|
7.604.375
|
|
|
|
|
2.000.000
|
2.300.000
|
2.645.000
|
3.041.750
|
|
|
|
|
|
|
|
|
34.953.625
|
D
|
langganan dan Jasa
|
6.000.000
|
6.900.000
|
7.935.000
|
9.125.250
|
|
|
|
|
1.500.000
|
1.725.000
|
1.983.750
|
2.281.313
|
|
|
|
|
|
|
|
|
37.450.313
|
E
|
Pemeliharaan gedung
|
7.500.000
|
8.625.000
|
9.918.750
|
11.406.563
|
|
|
|
|
3.000.000
|
3.450.000
|
3.967.500
|
4.562.625
|
|
|
|
|
|
|
|
|
52.430.438
|
F
|
Pengembangan Gedung
|
10.000.000
|
11.500.000
|
13.225.000
|
15.208.750
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
49.933.750
|
G
|
Pengadaan sarana Kantor
|
5.000.000
|
5.750.000
|
6.612.500
|
7.604.375
|
|
|
|
|
1.500.000
|
1.725.000
|
1.983.750
|
2.281.313
|
|
|
|
|
|
|
|
|
32.456.938
|
H
|
Pengembangan Kurikulum sesuai SNP
|
10.000.000
|
11.500.000
|
13.225.000
|
15.208.750
|
|
|
|
|
1.000.000
|
1.150.000
|
1.322.500
|
1.520.875
|
|
|
|
|
|
|
|
|
54.927.125
|
I
|
Pengembangan proses belajar mengajar
|
7.500.000
|
8.625.000
|
9.918.750
|
11.406.563
|
|
|
|
|
3.000.000
|
3.450.000
|
3.967.500
|
4.562.625
|
|
|
|
|
|
|
|
|
52.430.438
|
J
|
Pengembangan tenaga kependidikan
|
7.000.000
|
8.050.000
|
9.257.500
|
10.646.125
|
|
|
|
|
5.000.000
|
5.750.000
|
6.612.500
|
7.604.375
|
|
|
|
|
|
|
|
|
59.920.500
|
K
|
Pengembangan
standar kelembagaan
|
5.000.000
|
5.750.000
|
6.612.500
|
7.604.375
|
|
|
|
|
2.000.000
|
2.300.000
|
2.645.000
|
3.041.750
|
|
|
|
|
|
|
|
|
34.953.625
|
L
|
Pengembangan fasilitas pendidikan
|
10.000.000
|
11.500.000
|
13.225.000
|
15.208.750
|
|
|
|
|
10.000.000
|
11.500.000
|
13.225.000
|
15.208.750
|
|
|
|
|
|
|
|
|
99.867.500
|
M
|
Pengembangan
strandar kelulusan
|
10.000.000
|
11.500.000
|
13.225.000
|
15.208.750
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
49.933.750
|
N
|
Pengembangan
standar pembiayaan
|
5.000.000
|
5.750.000
|
6.612.500
|
7.604.375
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
24.966.875
|
O
|
Pengembangan
standar penilaian
|
6.500.000
|
7.475.000
|
8.596.250
|
9.885.688
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
32.456.938
|
|
|
124.500.000
|
143.175.000
|
164.651.250
|
189.348.938
|
|
|
|
-
|
74.000.000
|
85.100.000
|
97.865.000
|
112.544.750
|
|
|
|
-
|
|
|
|
-
|
991.184.938
|
Mengetahui
|
Kepala SMPN
2 Rogojampi
|
|||||||||||||||||||||
Ketua Komite
|
||||||||||||||||||||||
Drs. Ir. JAENURI, M. Pd
|
Dra. Hj. N. RATNANINGSIH, MM.Pd
|
|||||||||||||||||||||
NIP. 130 678
400
|
padek nia kayo wo....
BalasHapus