BAB I
MODEL PEMBELAJARAN ASSURE
( Menciptakan Pengalaman
Belajar )
Definisi Model
ASSURE
Model
ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu
untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih
metode dan bahan, serta evaluasi.
Model ASSURE ini merupakan
rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang
direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi
dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran dengan
menggunakan model ASSURE mempunyai beberapa tahapan yang dapat
membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.
Tahapan tersebut menurut
Smaldino merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah sebagai berikut:
1.
ANALYZE LEARNER (Analisis Pembelajar)
Tujuan utama dalam
menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa yang urgen
sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran
secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari diri
pembelajar yang meliputi :
a). General Characteristics (Karakteristik
Umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan melalui variable
yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan
faktor sosial ekonomi serta etnik. Semua variabel konstan
tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan strategi dan media yang tepat
dalam menyampaikan bahan pelajaran.
b). Specific Entry Competencies (
Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
Penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan awal
siswa merupakan sebuah subyek patokan yang berpengaruh dalam bagaimana dan apa
yang dapat mereka pelajari lebih banyak sesuai dengan perkembangan psikologi
siswa (Smaldino dari Dick,carey & Amp, carey,2001). Hal
ini akan memudahkan dalam merancang suatu pembelajaran agar penyamapain
materi pelajaran dapat diserap dengan optimal oleh peserta didik sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
c). Learning Style (Gaya
Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda
dan mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya
interaksi dengan dan merespon dengan emosi ketertarikan terhadap pembelajaran.
Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1.
Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti
membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih
bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan
serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan
lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
2.
STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan
Standard Dan Tujuan)
Tahap selanjutnya dalam ASSURE model adalah merumuskan tujuan
dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu
kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan
dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan
pemilihan media yang tepat.
a)
Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran
Dasar dalam penilaian
pembelajaran ini menujukkan pengetahuan dan kompetensi seperti apa yang
nantinya akan dikuasai oleh peserta didik. Selain itu juga menjadi dasar dalam
pembelajaran siswa yang lebih bermakna. Sehingga sebelumnya peserta didik dapat
mempersiapkan diri dalam partisipasi dan keaktifannya dalam pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa
tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang
dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
1.
Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi
efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2.
Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan
panduan kegiatan belajar siswa
3.
Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem
pembelajaran
4.
Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
b)
Tujuan Pembelajaran yang Berbasis ABCD
Menurut Smaldino,dkk.,setiap
rumusan tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini
sangat membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber
belajar berikut asesmen dalam KBM. Rumusan baku ABCD tadi
dijabarkan sebagai berikut:
·
A = audience
Pebelajar atau peserta didik dengan segala
karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang
belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.
·
B = behavior
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran.
Perlaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja.
Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan dapat diamati.
·
C = conditions
Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi
pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber
belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya
menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama
proses belajar mengajar berlangsung.
·
D = degree
Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai
dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar
berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan
kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan
yang dianggap dapat mengukur pencapaian kompetensi. Ada empat kategori
pembelajaran.
1. Domain Kognitif. Domain kognitif, belajar
melibatkan berbagai kemampuan intelektual yang dapat diklasifikasikan baik
sebagai verbal / informasi visual atau sebagai ketrampilan intelektual.
2. Domain Afektif. Dalam domain afektif,
pembelajaran melibatkan perasaan dan nilai-nilai.
3. Motor Domain Skill. Dalam domain ketrampilan
motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual, dan ketrampilan seperti
fisik.
4. Domain Interpersonal. Belajar melibatkan interaksi
dengan orang-orang.
c)
Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan
individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu
yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar
pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka timbullah mastery learning (kecepatan dalam
menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu.
3.
SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif
adalah mendukung pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam
sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.
a.
Memilih Strategi Pembelajaran
Pemilihan strategi
pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga
memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran.
Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari
Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat
membangun Attention (perhatian) siswa, pembelajaran
berhubungan yang relevan dengan keutuhan
dan tujuan, percya
diri, desain
pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan rasa puas dari usaha belajar
siswa.
Menurut Dewi Salma Prawiradilaga, (2007), srategi pembelajaran
dapat terlebih dahulu menentukan metode yang tepat. Beberapa metode yang
dianjurkan untuk digunakan,
yaitu
:
1.
Belajar Berbasis Masalah (problem-based learning)
Metode belajar berbasis masalah melatih ketajaman pola pikir
metakognitif, yakni kemampuan stratregis dalam memecahkan masalah.
2. Belajar Proyek (project-based
learning)
Belajar proyek adalah metode yang melatih kemampuan
pebelajar untuk melaksanakan suatu kegiatan di lapangan. Proyek yang
dikembangkan dapat pekerjaan atau kegiatan sebenarnya atau berupa simulasi
kegiatan.
3. Belajar
Kolaboratif
Metode belajar kolaboratif ditekankan agar pebelajar mampu
berlatih menjadi pimpinan dan membina koordinasi antar teman sekelasnya.
b.
Memilih Teknologi dan Media yang sesuai dengan Bahan Ajar
Kata Media berasal dari
bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Menurut Lesle J.Brigges dalam
Sanjaya (2008 : 204) menyatakan bahwa media adalah alat untuk perangsang bagi
peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya Rossi dan Breidle dalam
Sanjaya (2008 : 204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat
dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi,
buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan menurut Gerlach, media bukan
hanya berupa alat atau bahan saja, tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa
dapat memperoleh pengetahuan. Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau
kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Bentuk media adalah bentuk
fisik dimana sebuah pesan digabungkan dan ditampilkan. Bentuk media meliputi,
sebagai contoh, diagram (gambar diam dan teks) slide ( gambar diam lewat
proyektor) video (gambar bergerak dalam TV), dan multimedia komputer (grafik,
teks, dan barang bergerak dalam TV) Setiap media itu mempunyai kekuatan dan
batasan dalam bentuk tipe dari pesan yang bisa direkam dan ditampilkan. Memilih
sebuah bentuk media bisa menjadi sebuah tugas yang kompleks-merujuk kepada
cakupan yang luas dari media yang tersedia, keanekaragaman siswa dan banyak
tujuan yang akan dicapai.
Memilih format media dan
sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran
media pembelajaran menurut Smaldino
·
Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
1.
Memilih Materi yang tersedia
a)
Melibatkan Spesialis Teknologi/Media
b)
Melibatkan guru-guru lainnya
c)
Menyurvei Panduan Referensi Sumber dan Media
2.
Mengubah Materi yang ada
3.
Merancang Materi Baru
4.
UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan
Teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Sebelum memanfaatkan media
dan bahan yang ada, sebaiknya mengikuti langkah-langkah seperti dibawah
ini,yaitu:
a). Mengecek bahan (masih layak pakai atau
tidak)
b). Mempersiapkan bahan
c). Mempersiapkan lingkungan belajar
d). Mempersiapkan pembelajar
e). Menyediakan
pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)
a.
Preview materi
Pendidik harus melihat dulu materi sebelum mennyampaikannya
dalam kelas dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi
yang tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.
·
Siapkan bahan
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang
dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi
dan penggunaan media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk
memastikan keadaan media.
·
Siapkan lingkungan
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta
didik dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
·
Peserta didik
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran.
Pendidik menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh
informasi dan cara mengevaluasi materinya.
·
Memberikan pengalaman belajar
Mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman. Sebagai guru
kita dapat memberikan pengalaman belajar seperti : presentasi di depan kelas
dengan projector, demonstrasi, latihan, atau tutorial materi.
5.
REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan
Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari
pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media
yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut
untuk memiliki pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan member informasi
kepada siswa. Ini sejalan dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan
proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang autentik, diman
para siswa akan menerima umpan balik informatif untuk mencapai tujuan mereka
dalam belajar.
a.
Latihan Prnggunaan Teknologi
·
Teknologi sebagai Perkakas Teknologi
·
Teknologi sebagai Perangkat Komunikasi
·
Teknologi sebagi Perangkat Penelitian
·
Teknologi sebagai Perangkat Penyelesaian Masalah dan
Pengambilan Keputusan
·
Menggunakan Peranti Lunak Pendidikan
·
Menggunakan Media lainnya untuk Latihan
b.
Umpan Balik
·
Dari guru
·
Dari siswa
6.
EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan
Merevisi)
Penilaian dan perbaikan
adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran.
Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
1.
Penilaian Hasil Belajar Siswa,
·
Penilaian Hasil Belajar Siswa yang Otentik,
·
Penilaian Hasil Belajar Portofolio
·
Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.
2.
Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3.
Evaluasi guru
·
Diri sendiri
·
Para siswa
·
Rekan sejawat (rekan kerja)
·
administrator
4.
Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
Ada
beberapa fungsi dari evaluasi antara lain :
1.
Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik
bagi siswa.
2.
Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui
bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
3.
Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan
program kurikulum.
4.
Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara
individual dalam mengambil keputusan.
5.
Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya
dalam menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai
6.
Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang
tua,guru,pengembang kurikulum,pengambil kebijakan .
BAB II
MANFAAT MODEL ASSURE DALAM
PEMBELAJARAN
A.
Manfaat Model ASSURE dalam Pembelajaran
Model ASSURE dicetuskan oleh
Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk.
Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007). Satu hal yang perlu dicermati
dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit.
Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode,
media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.
Model pembelajaran ASSURE
sangat membantu dalam merancang program dengan menggunakan berbagai jenis
media. Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu :
1. Analyze Learners.
2.
State Objectives.
3.
Select Methods, Media and Materials.
4.
Utilize Media and Materials.
5.
Require Learner Participation.
6.
Evaluate and Revise.
Kesemua langkah itu berfokus
untuk menekankan pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai gaya belajar, dan konstruktivis belajar
dimana peserta didik diwajibkan untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dan
tidak secara pasif menerima informasi.
Secara sederhana manfaat dari
model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
- Karena sederhana, maka
dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
- Komponen KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar) lengkap.
- Peserta didik dapat
dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
DAFTAR PUSTAKA
Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah.
Russel, James D. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk
Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP
Nama : Sry Manggalo Sakti, S.Pd
Nama : Sry Manggalo Sakti, S.Pd
Sekolah :
SMP N 1 Kota Sungai Penuh
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Sepak bola
Kelas/Semester :
VII / I
Standar Kompetensi*
1. Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan
dan olahraga, dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
1.1.Mempraktikan teknik dasar salah
satu permainan dan olahraga bola besar beregu serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri,
memecahkan masalah, menghargai teman keberanian*
Alokasi
Waktu : 3 x 2
x 40 menit (3 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan
mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
b. Siswa dapat melakukan
menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki dengan benar dan disiplin
c. Siswa dapat melakukan
menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
d. Siswa dapat bermain sepakbola
dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri,
keberanian, menghargai teman
v Karakter siswa yang diharapkan
: Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja
sama ( Cooperation )
Toleransi
( Tolerance )
Percaya
diri ( Confidence )
Keberanian
( Bravery )
B. Materi
Pembelajaran
Permainan Sepakbola
·
Mengumpan dan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam dan
luar
·
Menahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
dengan telapak kaki
·
Bermain
sepakbola menggunakan peraturan yang dimodifikasi
Materi
Pendahuluan:
Sepak
bola adalah permainan bola yang sangat
populer dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan sebelas orang.
Peraturan sepak bola
Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) adalah:- Peraturan 1: Lapangan sepak bola
- Peraturan 2: Bola
- Peraturan 3: Jumlah Pemain
- Peraturan 4: Peralatan Pemain
- Peraturan 5: Wasit yang mengatur pertandingan
- Peraturan 6: Asisten wasit
- Peraturan 7: Lama Permainan
- Peraturan 8: Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
- Peraturan 9: Cara Mendapatkan Angka
- Peraturan 10: Offside
- Peraturan 11: Pelanggaran
- Peraturan 12: Tendangan bebas
- Peraturan 13: Tendangan
- Peraturan 14: Lemparan dalam
- Peraturan 15: Tendangan gawang
Selain peraturan-peraturan di atas internasional , keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola Daerah (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola.
Tujuan permainan
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.Permainan
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:- 4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
- 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
- 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan striker tunggal)
- 4-2-4 (2 sayap)
- 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan striker tunggal)
- 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2 striker)
- 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
- 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah)
- 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1 striker)
- 4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3 striker tengah)
- 4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
- 3-4-3 (dengan winger)
- 3-5-2 (dengan libero/sweeper)
- 3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
- 3-6-1
- 5-4-1
Ofisial
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai "wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya" (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.selain itu juga mereka membutuhkan alat-alat untuk membantu jalannya pertandingan seperti:- papan pengganti pemain
- meja dan kursi
Peraturan
Lapangan permainan
Ukuran lapangan standar
- Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
- Garis batas: garis selebar ... cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; ... m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
- Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
- Garis penalti: ... m dari titik tengah garis gawang
- Garis penalti kedua: ... m dari titik tengah garis gawang
- Zona pergantian: daerah ... m (... m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
- Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
- Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Bola
- Ukuran: 68-70 cm
- Keliling:10 cm
- Berat: 410-450 gram
- Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
- Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
Tim
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
- Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
- Jumlah wasit: 1
- Jumlah hakim garis: 2-4
- Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba
Perlengkapan permainan
- Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
- Celana pendek
- Kaos kaki
- Pelindung tulang kering
- Alas kaki bersolkan karet
Lama permainan
- Lama normal: 2x45 menit
- Lama istirahat: 15 menit
- Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit (bila hasil masih imbang setelah 2 x 45 menit waktu normal)
- Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai.
- Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
- Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit
Wasit sebagai pengukur waktu resmi
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat dicoba pada copa italia.Penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di piala dunia 2010,dimana 2 diantaranya berada di belakang gawang.Percobaan penggunaan gol emas dan gol perak
Lihat: Gol perak; Gol emas.Pada akhir 1990-an, IFAB mencoba membuat pertandingan lebih mungkin berakhir tanpa memerlukan adu penalti, yang sering dianggap sebagai cara yang kurang tepat untuk mengakhiri pertandingan.
Contohnya adalah sistem gol perak yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu pertama, dan gol emas yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu kedua.
Kedua sistem ini telah dihentikan oleh IFAB.
Kejuaraan internasional besar
Kejuaraan internasional terbesar di sepak bola ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association. Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali. Lebih dari 190 timnas bertanding di turnamen kualifikasi regional untuk sebuah tempat di babak final. Turnamen babak final yang berlangsung selama empat minggu kini melibatkan 32 timnas (naik dari 24 pada tahun 1998).Kejuaraan internasional yang besar di setiap benua adalah:
- Eropa: Piala Eropa atau dikenal dengan nama Euro
- Amerika Selatan: Copa América
- Afrika: Piala Afrika
- Asia: Piala Asia
- Amerika Utara: Piala Emas CONCACAF
- Oseania: Piala Oseania
Piala dunia mini (piala konfederasi)
Ajang tingkat klub terbesar di Eropa adalah Liga Champions, sementara di Amerika Selatan adalah Copa Libertadores. Di Asia, Liga Champions Asia adalah turnamen tingkat klub terbesar.Sepak bola sudah dimainkan di Olimpiade sejak tahun 1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di Los Angeles). Awalnya ini hanya untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los Angeles 1984 pemain profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang mencegah negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka. Pada saat ini, turnamen Olimpiade untuk pria merupakan turnamen U-23 yang boleh ditamnbahi 3 pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen ini tidak mempunyai kepentingan internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau bahkan dengan Euro, Copa America atau Piala Afrika.
Sebaliknya, turnamen Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir sama seperti Piala Dunia Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim internasional yang lengkap tanpa batasan umur.
Sepak bola di Indonesia
Permainan sepak bola di Indonesia juga berkembang pesat. Ini ditandai dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 di Yogyakarta yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo. Untuk menghargai jasanya, mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola Piala Soeratin (Soeratin Cup) yakni kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja. Pada saat ini permainan sepak bola digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
C. Metode Pembelajaran
-
Pertemuan 1 = penugasan
-
Pertemuan 2 = penugasan
-
Pertemuan 3 =
resiprokal/timbal-balik
D.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1.
Kegiatan Pendahuluan (15
menit)
-
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
-
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti (45 menit)
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber;
F Teknik dasar (mengumpan dengan kaki
bagian dalam dan dalam serta menahan bola dengan telapak kaki) dengan rincian
kegiatan sebagai berikut :
F Melakukan teknik dasar mengumpan
dengan bola diam berhadapan dengan teman secara bertanggung jawab
F Melakukan teknik dasar mengumpan
dengan bola digelindingkan teman dari depan di tempat
F Melakukan teknik dasar mengumpan
dengan bola dilambung teman dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak
maju dan mundur
F Melakukan teknik dasar mengumpan
secara langsung
F menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya
interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
F memfasilitasi peserta didik
melakukan percobaan di lapangan.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca
dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
F
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
tugas/penugasan
a. guru
membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
b. siswa
mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
c. siswa
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
d. siswa
melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
e. bagi
siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya,
maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
f. bagi
siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat,
maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan
yang dimodifikasi.
F
Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan
menggunakan teknik dasar mengumpan dengan kaki bagian dalam
F memfasilitasi peserta didik
melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik;
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1.
Kegiatan Pendahuluan (15
menit)
-
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
-
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti (45 menit)
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber;
F Teknik dasar (menggiring bola dengan
kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki ) dengan
rincian kegiatan sebagai berikut :
F Melakukan teknik dasar mengumpan
dengan bola diam berhadapan dengan teman
F Melakukan teknik dasar mengumpan
dengan bola digelindingkan teman dari depan di tempat
F Melakukan teknik
dasar passing dada, pantul, dari atas kepala secara berpasangan dan kelompok
F Melakukan teknik dasar
menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan jarak jauh berpasangan atau
kelompok
F Melakukan teknik dasar
menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan dengan menahan menggunakan
telapak kaki bagi teman yang di depannya
(berpasangan atau kelompok)
F Melakukan teknik dasar
menggiring arah lurus dilanujutkan dengan zig-zag
F menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya
interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
F memfasilitasi peserta didik
melakukan percobaan di lapangan.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca
dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
F
Strategi pelaksanaan dengan
menggunakan model tugas/penugasan
guru
membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa
mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa
melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan
sendiri
bagi
siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya,
maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil
mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi
kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
F
Bermain
sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta
menahan bola dengan telapak kaki
F memfasilitasi peserta didik
melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
F
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik;
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
1.Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
-
Berbaris,
berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
-
Memberikan
motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2.Kegiatan
Inti (45 menit)
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki
bagian dalam dan luar serta menahan bola
dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
§ Melakukan teknik dasar mengumpan bola
dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam,
luar dan telapak kaki berpasangan di tempat
§ Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan
kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar
dan telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri, depan dan belakang
§ Melakukan teknik dasar mengumpan bola
dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam,
luar dan telapak kaki berkelompok bergerak pada garis lurus
F melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka
sumber;
F menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya
interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
F memfasilitasi peserta didik
melakukan percobaan di lapangan.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca
dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
·
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
resiprokal/timbal-balik
guru mengatur
siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan
ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap
pasangan
siswa mempelajari
tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi
tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan
tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan
gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
F Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan
bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian
dalam, luar dan telapak kaki
F memfasilitasi peserta didik
melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik
melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk
memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø berfungsi sebagai narasumber dan
fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan,
dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø membantu menyelesaikan masalah;
Ø memberi acuan agar peserta didik
dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø memberi informasi untuk
bereksplorasi lebih jauh;
Ø memberikan motivasi kepada
peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik;
F
E.
Sumber Belajar
-
Ruang terbuka yang datar dan aman
-
Bola
-
Buku
teks
-
Buku
referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII,
-
Lembar Kerja Proses Belajar, Roji,
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar